Pemilihan Umum Tahun 2004
Dilaksanakan pada 5 April 2004
Jumlah Peserta : 24 Partai
Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2004 merupakan eksperimen demokrasi Indonesia baru. Pemilu 2004 merupakan pemilu kedua setelah Presiden Suharto lengser, meskipun demikian, pada pemilu kedua ini memiliki perbedaan yang sangat jauh dalam banyak hal dengan pemilu 1999. Hal ini karena pemilu 2004 merupakan pemilu pertama setelah amandemen ke-4 UUD 1945. Melalui amandemen struktur politik Indonesia dirubah sedemikian rupa sehingga mempengaruhi proses rekruitmen elit politik.
Beberapa perubahan penting dalam amandemen yang berkaitan dengan pemilu adalah dalam hal mekanisme pemilihan presiden-wakil presiden dan dibentuknya lembaga baru yang bernama Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Perubahan terjadi juga pada pola rekruitmen kepala daerah yang efektif dilakukan setelah pemilu nasional 2004.
Menurut konstitusi 1945 hasil amandemen ke-4, pemilihan pasangan presiden dan wakil presiden tidak lagi dipilih melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Konstitusi mengamanatkan pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan oleh rakyat secara langsung melalui mekanisme pemilu.
Terkait dengan DPD, kehadiran lembaga ini menjadikan konsep perwakilan yang dianut Indonesia bergeser dari unicameral menjadi bicameral. Secara prinsip, konsep perwakilan yang ada di DPD, sesuai namanya, adalah wujud dari representasi ruang/daerah. Ide perwakilan ruang ini terbentuk untuk mengkompensasi kelemahan dalam perwakilan politik yang ada di DPR. Di dewan terjadi ketidak seimbangan antara perwakilan politik yang berasal dari Jawa dan luar Jawa. Akibatnya, jumlah wakil yang ada di DPR lebih banyak berasal dari daerah Pulau Jawa dibandingkan wakil dari daerah luar Pulau Jawa. Dengan hadirnya DPD, ketidak seimbangan itu berusaha diatasi.
Pemilu 2004 dapat dikatakan sebagai jalan yang sama sekali baru bagi Indonesia dalam menapaki demokrasi perwakilan. Kebaruan itu pada suatu sisi adalah akibat dari dampak perubahan konstitusi seperti yang disebutkan diatas, dan pada sisi yang lain adalah efek dari kebebasan terhadap metode berpolitik aktor-aktor politik dan civil society.
Hasil Pemungutan Suara: | |||
No. Urut | Nama Partai | Jumlah Suara | Jumlah Kursi |
1 | PARTAI NASIONAL INDONESIA MARHAENISME | 923.159 | 1 |
2 | PARTAI BURUH SOSIAL DEMOKRAT | 636.056 | 0 |
3 | PARTAI BULAN BINTANG | 2.970.487 | 11 |
4 | PARTAI MERDEKA | 842.541 | 0 |
5 | PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN | 9.248.764 | 58 |
6 | PARTAI PERSATUAN DEMOKRASI KEBANGSAAN |
1.313.654 | 5 |
7 | PARTAI PERHIMPUNAN INDONESIA BARU |
672.952 | 0 |
8 | PARTAI NASIONAL BANTENG KEMERDEKAAN |
1.230.455 | 1 |
9 | PARTAI DEMOKRAT | 8.455.225 | 57 |
10 | PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA | 1.424.240 | 1 |
11 | PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA |
855.811 | 1 |
12 | PARTAI PERSATUAN NAHDATUL UMMAH INDONESIA | 895.610 | 0 |
13 | PARTAI AMANAT NASIONAL | 7.303.324 | 52 |
14 | PARTAI KARYA PEDULI BANGSA | 2.399.290 | 2 |
15 | PARTAI KEBANGKITAN BANGSA | 11.989.564 | 52 |
16 | PARTAI KEADILAN SEJAHTERA | 8.325.020 | 45 |
17 | PARTAI BINTANG REFORMASI | 2.764.998 | 13 |
18 | PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN | 21.026.629 | 109 |
19 | PARTAI DAMAI SEJAHTERA | 2.414.254 | 12 |
20 | PARTAI GOLONGAN KARYA | 24.480.757 | 128 |
21 | PARTAI PATRIOT PANCASILA |
1.073.139 | 0 |
22 | PARTAI SARIKAT INDONESIA |
679.296 | 0 |
23 | PARTAI PERSATUAN DAERAH | 657.916 | 0 |
24 | PARTAI PELOPOR | 878.932 | 2 |
(sumber : http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/election/directory/election/)
Hari Ini | : | 89 |
Minggu Ini | : | 89 |
Bulan Ini | : | 1066 |
Pengunjung Online | : | 01 |